Senin, 25 Juni 2012

p r a y e r

Ya Allah,
aku hamba-Mu, anak hamba-Mu, anak hamba perempuan-Mu,
ubun-ubunku ada di tangan-Mu,
hukum-hukum-Mu berlaku atas pundakku,
dan penetapan-Mu adil terhadapku.
Aku memohon atas segala nama yang telah Engkau sebutkan dengan diri-Mu,
atau yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu,
atau yang telah Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu,
atau Engkau rahasiakan dalam ilmu gaib di sisi-Mu agar menjadikan Al-Qur'an sebagai pelipur hatiku, sebagai cahaya penerang dadaku, sebagai pelepas kesusahanku, dan sebagai penawar kesedihanku.

Minggu, 10 Juni 2012

Surat Kecil Untuk Tuhan

aku suka banget sama lagu ini...
menyedihkan dan pasrah sekali..
liriknya menyentuh dan nada-nadanya bener2 menghayati banget deh!
pokoknya cocok kalo lagi dalam keadaan terpojok dan cuma bisa pasrah sama Tuhan.
let's check this out 'bout the lyrics.

"Surat Kecil Untuk Tuhan"
senyum adalah tangisku
tangis adalah lukaku
indah dunia tak terasa oleh derita
luka hati selalu ada mengikutiku


Tuhan, ku ingin seperti mereka 
tak ada air mata yang terjatuh lagi
semua kuserahkan kepada-Mu
jalan yang terbaik pasti untukku


ingin ku raih cahaya
ingin semua berbeda
mungkin ini yang terbaik dalam hidupku
tapi semua bukanlah yang aku mau


Tuhan, ku ingin seperti mereka
tak ada air mata yang terjatuh lagi
semua kuserahkan kepada-Mu
jalan yang terbaik pasti untukku


Tuhan, ku ingin seperti mereka
tak ada air mata


semua kuserahkan kepada-Mu 
jalan yang terbaik untuk aku
Tuhan, ku ingin seperti mereka
tak ada lagi luka
tak ada derita
tapi aku hanya manusia 
yang hanya meminta
Kau menentukannya
Kau menentukannya
Kau menentukannya

"pengertian"

Pengertian diri-sendiri berbeda dengan pengertian orang lain.
Terkadang orang lain justru menghakimi dengan melihat satu sisi saja sementara sisi yang lain diabaikan serta membiarkan dirinya berada dalam lingkup pemikiran yang diciptakannya sendiri sehingga menimbulkan persepsi-persepsi yang seringkali negatif.

ibarat bom waktu

Yang tampak indah tak selamanya indah.
Yang tampak hancur tak selamanya berakhir nestapa.
Lelah memang menghadapi kerasnya ego yang tidak pernah ada habisnya.
Kepedihan itu terbalut oleh senyum yang terukir halus di sisi tangisan yang tak terungkap.
Ibarat tersayat oleh duri kecil mawar, sedikit namun acapkali.
Awalnya tak terasa, lama-kelamaan tak terbendung jua, ada batasan waktu di mana perasaan yang terpendam lama itu membuncah tiada tertahan.