Kamis, 29 Maret 2018

Ayam dan Bebek Goreng Saripetojo di Barelo Resto Swiss-Belinn Solo

Selamat siang, netizen!
Di siang bolong ini aku mau meracuni kalian dengan salah satu menu terbaik rekomendasi dari Swiss-Belinn Hotel Solo, tepatnya di Barelo Resto yang terdapat di lantai 5 Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo. Apakah menu terbaik itu?
Bebek Goreng Saripetojo
Pertengahan Maret 2018, Barelo Resto merilis salah satu menu terbaru yang bercita rasa lokal yaitu bebek goreng dan ayam goreng. Ayam dan bebek tentu merupakan menu universal yang bisa dinikmati semua kalangan, 'kan? Yah, intinya sih hampir semua orang suka dan berselera terhadap olahan ayam dan bebek.


Bebek Goreng dan Es Teh
Salah satu menu yang aku makan tempo hari yaitu Bebek Goreng Saripetojo. Bebek goreng ini dimasak dengan cara diungkep dengan menggunakan bumbu khas Saripetojo. Bumbu Bali juga digunakan pada bebek goreng tanpa merusak cita rasa Solo sebagai ciri khas Saripetojo. Penyajiannya unik banget, nih. Beralaskan daun pisang di atas gerabah, penataan nasi putih, urap, tomat, bebek goreng, dan dua sambal menjadi makin menarik. Tambah berselera!
Apalagi ada dua jenis sambal yang bisa dinikmati berbarengan, so kita nggak perlu memilih salah satu. Apa aja sambalnya? Sambal bawang dan sambal matah! Woohoo! 🔥🔥🔥🔥🔥


Bebek goreng ini sungguhlah endeeuussss ntapsss jayaaaa wagelaseeeeehhhhhh~
Bumbunya terasa sampe ke dalem, matengnya pun sampe ke tulang-tulang. Tapi, tulangnya tetap keras. ((Yekan ini bukan menu tulang lunak, Maliiiihhhhh 😳))
Nasinya pulen banget, di atasnya dikasih penutup kerucut dari daun pisang gitu, jadi kyuttt bangeeettt, nggak tega mo makan. *halah*
Urap atau kalau di tempat Elliza disebut gudhangan rasanya terlalu Bali tapi tetep segerrrr, enak. Bumbu urap merata semua di seluruh penjuru bagian sayur-mayur tersebut.
Sambelnya? MANTAP!
Sambal bawangnya cucok meong pedes banget. Asinnya juga pas. Yang paling favorit tentu saja: sambal matah! Enaaaaaaaaaaaa~
Cuma kurang pedes dan kurang banyak aja sih menurut akooh.
Seporsi menu bebek goreng ini dapat dinikmati dengan harga 55K++ saja.
Es Teh
Es teh itu minuman sejuta umat. Hampir semua orang di muka bumi ini menjadikan teh sebagai minuman favorit. Nah, di Barelo Resto ini es tehnya juga terfavorit. Es tehnya khas ala Barelo. The taste, the sweetness, the thickness, sampoerna! Ditambah ada hiasan potongan jeruk gitu di bibir gelas. Itu kalo di rumah udah aku peres-peres di tehnya deh, yaqiiinn!
Anyway, ada satu lagi menu promo minuman terbaru yang dirilis oleh Barelo Resto, yaitu Temu Lawak Punch & Beras Kencur Float. Aku sendiri nggak nyobain karena posisi lambungku kala itu udah penuh banget layaknya manusia mini yang nggak bisa makan banyak-banyak. *halesanmuhhh*
Dari tampilannya, sepertinya aku juga kurang menunjukkan ketertarikan terhadap minuman ini. Sayang sekali, aku lupa meng-capture-nya sebagai tanda bukti. Overall sih tetep enak (menurut testimoni teman-teman Bloggers lainnya), hanya saja minuman tersebut jadi kehilangan jati diri sebagai minuman lokal dikarenakan adanya float dan punch-nya. CMIIW. ✌
Segelas minuman berkarakter ini dibandrol 25K++ saja, guys.


Aha! Ada satu menu lagi yang aku tidak lewatkan tempo hari, yaitu Waffle.
Waffle
Waffle ini bisa dinikmati dalam keadaan hangat, masih anget karena fresh from the pemanggangan. Terus aku taburin choco chips dan coklat tuhhhh. Endeusssssss~
Akhirnya, tibalah kita di penghujung acara. *macem seminar aje lau elaaahhhh*
Nggak sabar rasanya pengen ke Barelo Resto lagi buat icipin menu-menu lainnya. Pastinya enak-enak dong~
By the way, resto ini juga ada balkon yang cukup luas, dinamakan Saripetojo Sky. Tempat ini tuh yaaaa, bener-bener deeehhh, sooo cozy, instagrammable, nyaman banget, edum, tenang, pelayanannya ramah-gesit-tangkas, makanannya enak!
Nggak lupa, sebagai generasi millennial post-modernisme, harus banget foto-foto dong yaaaaaaaa~
At Saripetojo Sky
See you on my next post, guys!

Senin, 26 Maret 2018

ICoSEd 2017 - Menjejakkan Kaki di Surabaya

Helloooooooooooooooo!!

Welcome to my blog, netizen!
Gimana kabarnya? Semoga selalu baik dan bahagia, ya!
This time let me tell you a story. It's about being a part of international conference.



ICoSEd.
International Conference on Science Education.
Ini pengalaman keduaku mengikuti seminar internasional. Sebelumnya, aku pernah nulis tentang pengalaman pertamaku di ICoSMEE. Coba aja deh klik di sini buat baca selengkapnya tentang seminar yang aku ikuti di Solo itu. Aku udah ngejabarin secara alay lengkap dan penuh emosi tentunya! Hahahah!! 😝😈
ICoSEd ini diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya alias UNESA, di Surabaya, tepatnya di Fakultas MIPA, UNESA, pada tanggal 11 November 2017 bertemakan "Strengthening Science Education Practices for 21st Century Skills".
Subtema:
1. Research and development on science education.
2. Best practices towards science teacher professionalism development.
3. Ideas for developing science education institution.
((udah keriting belum otak lu? 😵))

Setelah menempuh perjalanan sepanjang 283 kilometer dan dengan waktu tempuh selama tujuh jam 30 menit, akhirnya aku menapakkan kaki di bumi Surabaya untuk mengikuti acara penting bin krusial yaitu seminar internasional bernama ICoSEd. 🙌

Acara ini dilaksanakan seharian, mulai dari pagi sampe sore, dibagi menjadi dua sesi, yaitu Pleno dan Parallel Pleno. Acara ini berlokasi di Gedung Auditorium Prof. Dr. Slamet Dajono FMIPA UNESA.
Acara paling awal tentu saja adalah opening ceremony yang berlangsung selama 20 menit. Ada sambutan-sambutan tentunya. Nah, abis itu baru deh masuk ke acara Pleno.
Pleno ini diisi oleh empat orang keynote speakers yang dimoderatori oleh Tjipto Prastowo, Ph.D. Ini dia list pembicara di sesi Pleno:
  1. Prof. David Treagust, dari Curtin University of Technology, Australia.
  2. Prof. Hans-Dieter, dari Barke University of Munster, Germany.
  3. Prof. Abdullah Dolah Dalee Yala, dari Rajabhat University, Thailand.
  4. Prof. Dr. Muchlas Samani, dari State University of Surabaya, Indonesia.
Sesi Pleno ini berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Lama atau sebentar, it depends. Mhehehehehhh~ 😁
Selama sesi Pleno ini, aku lebih banyak diem bukan karena memperhatikan anyway, melainkan karena emang dasarnya aku ngantuk dan kepengen tiduuuurrrrr *pemalas*. Zuzur zaja, saat itu aku lagi abis demam, masuk angin, flu, dan sebagainya.
Jadi, pas aku ke Surabaya ini, aku posisi lagi abis sembuh sakit banget gitu deeeeehhh. Sooooo, badan rasanya cuma pengen istirahat ajaaaaa. *alesanmuhhhhh, ell*
Sebenernya lebih ke arah menyimpan energi diri-sendiri untuk presentasi di sesi Parallel Pleno yang dilaksanakan di ruang yang berbeda. *alesan lagi kan ckckckck*
Setelah sesi Pleno berakhir, break dulu dong. Makan, sembahyang, dan komat-kamit baca mantera biar presentasinya lancar. Pukul 13.00 acara Parallel Pleno pun dimulai.
Aku bersama kawan-kawan seperjuanganku dari kampus UNS Solo pun berpencar mencari ruang masing-masing dan yang berada di gedung yang berbeda-beda (gedung C8, C9, dan C12).
Well, aku sendiri lupa aku dulu berada di gedung apa dan ruang yang mana. *pelupa* 😴
Yeaaa maklumin ajaaaa, aku seminar bulan November 2017, sementara aku menuliskan ini bulan Maret 2018. *cari alesan lagi*
*OMG ell, kamu emang banyak halesaaann yaahhhhh*
Yak, setelah sampai di ruangan, aku pun menanti giliran dipanggil untuk melakukan stand up comedy presentasi. Judul paper-ku yaitu Profile of Student's Understanding in Kinetic Theory of Gases. Nah, kalo presentasi kali ini aku sedikit lebih banyak ada persiapan nihhhhhh. Nggak kayak presentasi sebelumnya seperti di ICoSMEE. *akhirnya bisa belajar dari pengalaman*
Eh tapi tetep aja masih belepotan ngomong enggres-nya. Wkwk~ 😅
*ra sembodo karo gayane*

Cuplikannya kayak gini nihhh:

Nggak diedit, langsung unggah! Muahahahahhh~ Mamam tuh~ 😎

Sebenernya satu hal penting dan utama yang diperlukan untuk presentasi adalah kemampuan public speaking. Udah. Di dalamnya udah terangkum berbagai macam hal, seperti kepercayaan diri, keterampilan mengolah kata, kemampuan me-manage emosi (termasuk rasa grogi), dan bahasa tubuh. Aku masih harus belajar banyak dan berlatih sesering mungkin ngelakuin hal kayak gini. Ternyata penting banget, vroh. Karena, setiap kali aku melakukan presentasi, selalu saja gejala perut mules, tangan membeku, dan jantung berdebar menghiasi detik demi detikku.
Setelah presentasi selesai, tentu saja acara selesai. *yaiyalaaahh sist*
Sebagai generasi millennial post-modernisme, aku tentu tidak melewatkan sesi foto-foto demi feeds media sosial. Supaya momen ini terkenang dengan baik, tidak ada salahnya untuk menciptakan jejak dengan cara berfoto. Begitu.
So, let's spread the memories!
foto sama temen-temen (dan salah satu dosen) UNS
partner in crime 😜
bersama salah satu keynote speaker
gank satu ruang saat presentasi
Anyway, seperti yang sudah aku sebutkan di atas, aku lagi abis banget sembuh dari sakit dan sebenernya itu muka harusnya pucet-pasi macem zombie. Akan tetapi, aku bisa mengakalinya biar lebih seger, centess, dan layak tampil tentunya karena the power of makeup. Macem-macem makeup look bisa banget di-scrolling lohhh di akun Instagram aku. Coba aja cek @ellizaefina. Kalo kamu mau wisuda, pesta, jadi bridesmaid, mau prewedding, mau dilamar, ato mo NIKAH, bisa tuh hubungin @ellizaefina. *ending-nya promosi* 😂
Sekian dulu cerita dari aku, guys!
See you on my next post!

Kamis, 22 Maret 2018

Dua Gelas Minuman

Katanya, kita harus menuruti kata hati.
Katanya, kita juga harus mementingkan akal pikiran.
Katanya, kita harus percaya intuisi.
Katanya, kita juga harus pandai menganalisa.

Namun, bukankah hidup ini tidak lebih dari senda-gurau belaka?
Lalu, untuk apa berpikir dan bertindak terlalu keras padahal semua sudah ada yang mengatur?
Ya, kita tidak boleh berpasrah semata.
Pun tidak boleh terlalu sungguh dalam apapun.

Semua kisah yang terjadi pasti ada alasan.
Segala peristiwa tidak berlalu begitu saja.
Apapun situasi dan kondisi yang ada pasti sudah ada jalannya sendiri.
Bagaimanapun atmosfernya memang sudah beralur demikian.

Aku bukanlah pemaksa.
Bukan juga pemasrah.
Aku bergerak mencari.
Tapi, aku juga diam menanti.

Sudahlah, kita nikmati sejenak minuman kita.
Biarkan waktu berlalu tanpa jeda.
Selama kau dan aku bersama.
Semua akan baik-baik saja.



Complete review of the beverages please kindly follow this link: Brix Coffee





di pojok cafe
sendiri
sedang teringat kamu yang di sana
22/03/2018 04.29 pm

Mamiku's Kitchen Klaten

Holaaaaaaa~
Haloooooo~

Kemarenan aku lagi kepengen banget cemal-cemil yang ringan tanpa harus merasa kekenyangan. Well, saat aku lagi scrolling through salah satu media sosial yang ngehits gelaaaaaaa, sebut saja Instagram, aku menemukan akun yang bikin aku senapsaran.
Dari postingannya sih terlihat menggoda gitu. Oleh karena itu, aku juga tergoda. *gampang tergoda emang sama makanan*

Akun ini namanya @mamiku_kitchen. Menu utama yang diunggulkan yaitu bakpia coklat lumer. Naaaaaahhhhh, gemanaa engga tergoda cobaaaaakk? Akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi kontak yang ada di bio IG tersebut. Terus order deeeehhh.
Bakpia Coklat
Judulnya Bakpia Coklat Lumer. Satu box gitu isinya ada 15 biji. Kulit bakpianya tipis, banyakan isinya ternyata, wkwkwk. Sekali gigit, coklatnya bener-bener tebel dan bisa lumer. Huwaaaaowwwww~
Satu box gini harganya 35K.
Packaging-nya sih yang menurutku kurang eye-catchy soalnya dari plastik gitu, dan di-staples di setiap sisinya, jadi kayak ribet aja. Aku lebih prefer wadah yang kayak kotak kardus gitu. Apa sih yak namanya? 😝
Bakpia Coklat Lumer
Kayak gitu tuh penampakannya kalo abis digigit. Tebel kan coklatnyaaaaaaaaaaa~
Superb!
Satu poin plus: nggak eneg! Jadi, kalo dimakan banyak-banyak gitu tetep enak aja rasanya. Tau-tau abis. Hahahh~
*rakus bin serakah* 😹

Varian bakpianya sendiri ada beberapa:
Bakpia Coklat Keju 40K
Bakpia Coklat Mete 45K
Bakpia Keju 43K

Selain bakpia, ada menu lain nih, yaitu pizza. Pizza kecil diharga 40K dibagi jadi 4 slices, pizza sedang diharga 65K dibagi menjadi 8 slices, dan pizza besar diharga 80K dibagi menjadi 10 slices. 🍕🍕🍕
Pizza Kecil
Aku order pizza kecil. Nyobain dulu. Rasanya sih so-so menurutku, kurang matang juga rotinya, mungkin karena terburu-buru manggangnya. Tapi, topping-nya lumayan lengkap. Ada smoked-beef, jagung, mozzarella, dan lain-lain. *males deskripsiin* 👽

Aku sih jauh lebih suka bakpianya. Enak. Murah. Cuma packaging-nya yang kurang menarik. Makanan kayak gini bisa banget dijadiin buah tangan kalo bepergian, jadi ngga cuma buat cemilan sendirian di rumah.
By the way@mamiku_kitchen ini based-nya di Jatinom, Klaten. Bisa juga mampir maen-maen ke rumah owner-nya, wkwkwk~

Segini dulu review kuliner dariku. See you on my next post, guys!