Rabu, 04 Maret 2015

LPDP - Essay 1: Peranku bagi Indonesia

Pendidik: Motor Pertama Kemajuan Bangsa

            Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Begitulah kalimat indah untuk mendeskripsikan sosok guru - sosok pendidik, lebih luasnya ada yang disebut dosen, tentor, maupun trainer. Secara sederhana, guru bertugas untuk mentransfer ilmu kepada peserta didik, membuat peserta didik paham atas materi pembelajaran yang diajarkan, yang selanjutnya disebut dengan aktivitas mengajar. Namun, tidak hanya itu. Guru juga bertugas mendidik, artinya guru harus mampu menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri peserta didik. Inilah bagian tersulit yang tidak semua orang bisa lakukan. Setiap orang dapat mengajar tetapi belum tentu bisa mendidik. Seorang guru dituntut untuk memiliki kapabilitas dalam hal mengajar sekaligus mendidik. Misalnya, seorang guru fisika Sekolah Menengah Pertama (SMP) memberikan materi tentang sistem tata surya kepada peserta didik kelas IX. Yang guru lakukan tidak hanya semata-mata menyampaikan materi, melainkan menyampaikan pesan moral dan menanamkan nilai karakter pada diri peserta didik melalui proses pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran tertentu disesuaikan dengan materi pembelajaran, kemudian dibumbui kreativitas dan inovasi guru sehingga suasana belajar menjadi lebih ‘hidup’ dan ‘emosional’ agar content dari pelajaran terserap dengan baik oleh peserta didik.
            Fisika merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sebagai momok bagi sebagian besar peserta didik. Begitu pula dengan saya. Ketika saya duduk di bangku SMP dan SMA, saya berpikir bahwa fisika adalah mata pelajaran menyeramkan yang sebisa mungkin saya hindari. Namun, semakin menghindari, semakin saya penasaran. Akhirnya, selepas lulus SMA saya melanjutkan kuliah dengan jurusan Pendidikan Fisika. Mengapa pendidikan? Karena saya bercita-cita untuk menjadi seorang pendidik. Saya ingin keberadaan saya di bumi ini memiliki manfaat bagi sesama, khususnya bagi peserta didik dan para stakeholder di bidang pendidikan. Saya ingin berbagi ilmu dengan orang lain. Lagipula amalan yang tidak akan pernah putus adalah ilmu yang disampaikan.
            Berkaitan dengan fisika, saya memiliki ketertarikan dalam hal teori pembelajaran yang disesuaikan dengan materi fisika. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menjadi dosen sebagai target saya ke depan. Salah satu langkah utama untuk dapat menjadi dosen adalah menempuh jenjang pendidikan Strata 2, khususnya Magister Pendidikan Sains yang konsentrasinya di bidang Pendidikan Fisika. Di jenjang ini, saya akan memperoleh pendidikan yang lebih mendalam mengenai konsep fisika dan teori-teori pembelajaran sehingga saya dapat lebih matang menjejakkan kaki sebagai seorang dosen. Salah satu hal yang memacu saya adalah keingintahuan saya pada cara pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik difabel dalam mempelajari fisika. Hal inilah yang mengantarkan saya pada acara Monthly Disabilitea yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga di mana saya berlaku sebagai pembicara. Dalam forum tersebut, saya mempresentasikan hasil penelitian saya mengenai alat peraga sistem tata surya yang diperuntukkan bagi peserta didik difabel netra. Di forum ini pula saya berjumpa dengan para penyandang difabel dan kami saling berdiskusi, bertukar pikiran, serta berbagi ilmu.
            Penelitian mengenai difabel netra dalam bidang pendidikan fisika masih tergolong jarang. Oleh sebab itu, saya merasa tertantang untuk menyelesaikan skripsi saya dengan mengambil tema inklusi yang terkonsentrasi pada difabel netra beberapa waktu yang lalu. Untuk ke depan, saya berencana untuk melakukan penelitian dengan mengambil tema inklusi yang dikhususkan dalam bidang pendidikan fisika. Secara umum, saya bercita-cita untuk menjadi seorang dosen pendidikan fisika, di mana dalam rentang waktu usia saya hidup dapat bermanfaat sebagai penyampai ilmu. Bagi saya, pendidik adalah motor pertama kemajuan bangsa. Tingkat perkembangan emosional dan kognitif peserta didik sangat bergantung pada kualitas pendidik dalam menyampaikan pembelajaran. Bukan hanya terbatas dalam lingkup pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi, secara umum seorang pendidik juga memiliki peran penting dalam hubungan keluarga dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki budaya luhur sebagai ciri khas. Dengan upaya pengembangan mental dan inteligensi yang baik, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat berkembang menjadi bangsa yang humanis dan berprestasi.

Essay 1: Peranku bagi Indonesia – Elliza Efina Rahmawati Putri

10 komentar:

  1. mantap eL,,infonya,,,
    blognya bagus,,,he

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih faaaannn ^_^
      sering2 aja yahh mampir di blogkuu. Hehe :D

      Hapus
  2. assalamualikum...maaf mba, sy mw mnta format berkas22 mba wktu login LPDd,soalnya sy mash agak bingung mba u/ msukin berkas ama format studiplan. mohon bantuanya. in alamat email sy mba : soalphyta@gmail.com atau Bulgies puspita sari soelphyta. semoga pertolongan mba dpt bermanfaat u/ sy dan dpat mmberikan inspiratif buat sy. terimakasih mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumusssalam.
      Berkas2nya banyak banget, dear. Untuk format mungkin yang sekarang agak berbeda. Ketentuan2 yang udah dikasih LPDP tinggal diikutin aja, say. Bisa didonlot kok booklet LPDP di situsnya. Good luck, yaa. :)
      Ini aku kirim yang rencana studi aja sebagai sampel. :)

      Hapus
  3. maaf mba slah dkit email sy, in alamat email sy : soelphyta@gmail.com. terimakasih sbelumnya mba :)

    BalasHapus
  4. boleh bagi ke email saya : islami.menjawab@gmail.com

    BalasHapus
  5. boleh bagi ke email saya : islami.menjawab@gmail.com

    BalasHapus
  6. boleh bagi ke email saya : islami.menjawab@gmail.com

    BalasHapus