Rabu, 25 Maret 2015

Pasta Instan La Fonte Pronto

Tau iklan La Fonte, 'kan?

"Kenapa bikin spaghetti di kantor?"
"Kalo bikin di motor, remmmpoong cyiiinnnnnnnnn!"

Berawal dari iklan singkat itulah, aku penasaran sama produknya. *tsaaahh*
Akhirnya beli juga deh di minimarket terdekat. Tapi kali ini aku belinya bukan yang spaghetti, melainkan yang macaroni. Nyoba-nyoba aja sih. Prosedur bikinnya juga gampang banget, udah tertulis di wadahnya. Kayak bikin mie instan gitu deh.
And then, this is it:
Sekali bikin, dua pasta sekaligus
Yang sebelah kiri itu macaroni cheese, kalau yang kanan macaroni chicken mushroom.
Untuk rasa, yah namanya aja makanan instan, rasanya juga instan banget lah. Ato mungkin pada waktu itu lidahku sedang mengalami gangguan pengecapan. Macaroni cheese-nya eneg banget, kandungan kejunya sepertinya kebanyakan. Kalo yang chicken mushroom, lumayan enak lah. Gurih sedap. Wkwkwkk :p

Mungkin di waktu yang akan datang aku akan coba bikin pasta sendiri, tanpa perlu yang instan-instan. Hehee :D

Pizza Ala Elliza

Mumpung lagi rajin masak, bawaannya pengen masak terus ajaaaa. Hahahaa =D
Kali ini aku coba untuk bikin pizza. Well, makanan ala Italia ini belum pernah aku coba bikin sendiri sebelumnya. Nah, inilah saatnya pembuktian jiwa kewanitaanku: memasak. Mhihihiii :D
Pizza yang aku bikin ini simpel banget dan nggak ribet, nggak perlu pake oven. Cukup pake teflon aja. Bahan-bahan yang diperlukan dan topping-nya juga gampang diperoleh dari sekitar, ngga perlu belanja jauh-jauh.
Berikut bahan-bahan yang diperlukan:
  1. Tepung terigu 250 gram
  2. Ragi instan (fermipan) 1 sendok teh
  3. Susu cair hangat 200 ml
  4. Telur ayam 1 butir
  5. Mentega 3 sendok makan
  6. Minyak goreng 3 sendok makan
Bahan-bahan untuk topping:
  1. Sosis ayam/sapi 2 buah, iris tipis
  2. Tomat 1-2 buah, iris tipis
  3. Bawang putih 2 siung, iris tipis
  4. Daun bawang, cincang halus
  5. Keju parut secukupnya
  6. Keju 2 slice, iris menjadi beberapa bagian
  7. Saos cabai/tomat secukupnya sesuai selera
Langkah-langkah pembuatannya:
  1. Campur tepung terigu dengan fermipan, aduk rata. Setelah itu, tambahin mentega dan minyak goreng. Aduk rata lagi sampai tercampur semua. 
  2. Masukkan telur dan susu. Aduk rata sampai adonan menjadi lembut dan kalis. Setelah itu, diamkan selama sekitar 30-45 menit. Jangan lupa wadah adonannya ditutup serbet, yah.
  3. Sembari menunggu adonan yang didiamkan, kita bikin topping aja dulu. Tumis bawang putih, sosis, tomat hingga harum. Setelah itu, tambahkan irisan daun bawang. Setelah cukup matang, angkat. 
  4. Skip skip, anggap aja udah lewat 45 menit. Buka serbet penutup adonan. Uleni adonan lagi tuh. Setelah itu, ambil adonan roti, letakkan di atas teflon yang udah diolesi margarin/minyak goreng. Pipihkan adonan di sepanjang permukaan teflon. Jadi bentuknya lingkaran gitu. Ato kalo mo dibentuk apapun, yaa terserah, suka-suka aja. Biarkan kreativitas Anda yang berbicara. *tsaaaaahh* Setelah itu, tusuk-tusuk permukaan adonan dengan garpu. Supaya ada udara nanti waktu adonannya mengembang. Kalo nggak ditusuk-tusuk, nanti adonannya bisa 'gendut' gitu. Muehehehee :D 
  5. Setelah itu, beri saos cabai/tomat di atas permukaan adonan, kemudian keju slice, dan bahan-bahan yang udah ditumis tadi. Ratakan di atas permukaan adonan. Beri taburan keju.
  6. Kalo udah, tutup teflon, masak dengan api kecil selama kira-kira 15 menit. Api kecilnya itu keciiilll banget. Antara ada dan tiada. Seperti hidup segan, mati tak mau. Kalo kegedean apinya, ntar bawahnya bakal gosong, sementara atasnya belom matang. Seperti itulah.
  7. Setelah matang, angkat, dan sajikan. Nikmati selagi masih hangat dengan saos sambal. Enaaaakkkkk.
Penampakannya kayak gini niihhh:
Voila!
Oiyaa, aku pake teflon yang ukurannya kecil, jadi adonan yang dibikin di atas itu bisa untuk dua porsi pizza. Selain bikin pizza yang bentuknya lingkaran kayak penampakan di atas, pizza kedua yang aku bikin itu ceritanya berbentul hati alias love. Tapi apa daya, gara-gara sulit banget ngebentuknya, yang ada malah jadi abstrak gitu. Yasudahlahyaaaaa. -_____-
Pizza yang 'gagal' -_______-
Gapapalaah keliatan gagal, yang penting soal rasa beuuuuhhhh jangan ditanya deeehhh. Tetep enak doooonnggssss. Yihaaaaaa!! Lumayan lah untuk ukuran pemula yang belajar bikin pizza seperti aku. *menghibur diri-sendiri*
Penampakan mereka berdua
Sekian cerita masak-memasak kali ini. Lain kali kita sambung lagi, yak! Dengan cerita berbeda tentunya. See you, guys!

Sabtu, 21 Maret 2015

Roti Cane - Berawal dari Adonan yang Gagal

Jadiiii, ceritanya hari ini aku mo bikin donat goreng. Udah semangat empat lima nihh, sambil membayangkan butiran-butiran donat yang kuhasilkan nanti beserta topping-nya yang bermacam-macam bakalan enak banget rasanya. *ah elaaaaahhh
Tapi kenyataan malah berkata lain. Adonanku gagal! Aaaaaaaaaakkkkkk!!!!!
Tidaaaaaaaakkkkkk!!!!!
Sempet desperate juga sih. Tapi itu terjadi hanya dalam hitungan detik. Setelah itu, terpikir olehku untuk bikin roti cane dengan adonan donat yang gagal itu. Nyahahahhaaaa~
Mungkin ada step yang terlewatkan ketika aku bikin adonan itu tadi. Yasudahlahyaaaa, malah jadi bikin roti cane kok. Cuma bentuknya aja yang enggak dibikin bulet. Wkwkwkk =D

Roti cane ato roti canai adalah roti pipih khas India. Topping-nya bisa macem-macem, terserah kita yang bikin, sesuai kreativitas masing-masing aja. Well, langkah-langkah bikinnya juga bebas banget, ala-ala aku. Ini sih akibat adonan donat yang gagal. -______-
  1. Kocok satu butir telur sampe berbusa. Terus berturut-turut tambahkan garam satu sendok teh, gula pasir dua sendok makan, susu kental manis satu setengah sendok makan, margarin satu setengah sendok makan, dan tepung terigu seperempat kilogram. Aduk rata.
  2. Siapkan ragi instan (fermipan) setengah sendok teh, larutkan dalam air. Setelah itu, tambahkan larutan ragi itu ke dalam adonan yang ada di langkah nomor 1.
  3. Aduk rata adonan sampe kalis. Terus adonan dibentuk buletan, abis itu ditaruh di wadah. Tutup wadah itu dengan serbet. Diamkan selama 20-30 menit.
  4. Naaaahhh, di sinilah letak kegagalanku. Tadinya mo bikin donat, eh tapi adonanku setelah didiamkan itu nggak mengembang. Sepertinya kurang kalis dan raginya kurang bekerja sempurna. Yasudahlahyaaaa, puter otak deh. Bikin cane!
  5. Siapkan teflon, ratakan permukaan teflon dengan minyak goreng sedikit aja, yang penting rata di permukaannya. Harusnya tadi pake margarin aja, bukan minyak goreng.
  6. Siap untuk 'menggoreng' si adonan. Pipihkan adonan di seluruh permukaan teflon. Letakkan potongan-potongan dark chocolate di atasnya.
  7. Selanjutnya, taruh teflon itu di atas kompor. Setel api kecil aja, biar dasar adonannya nggak gosong. Tunggu selama kurang lebih 10-15 menit. Jangan lupa teflonnya ditutup yeaahh.
  8. Yap! Matikan kompor, angkat si roti, letakkan di piring, dan voila! Roti cane coklat siap disantap~
Untuk topping, aku tambahin parutan keju di atasnya, kemudian aku tambahin lagi coklat cair. *ngebayanginnya eneg banget yeee kayaknyaaa*
Ini deh penampakannya:
Tampak atas
Tampak samping
*setelah diambil beberapa bagian*
Harusnya sih roti cane itu bulet-bulet kecil gitu. Tapi yah gara-gara akunya pengen praktis 'n cepet, jadilah bentuknya yang kayak pizza gitu. Hahahh =D
Tak apalah. Yang penting rasanya tetep JOS! Wuhuuuuuuww~
Testimoni dari papa, adek, dan mama tetep jadi andalanku. Wkwkwkk =D
Entahlah, itu pujian ato celaan. Abisnya komentarnya cuma 'enak' gitu sih. Jadinya aku pede deh. Hihihii =D
Sekian cerita gagalku yang berubah menjadi cerita suksesku. Gagal bikin donat, malah jadi sukses bikin roti cane. Hahahahhaa :D
See you, guys!

Kamis, 19 Maret 2015

Mumbling~

If I remember about my footprints, I swear I only have regrets on and on in my whole life. I don't know. I'm disappointed to myself. I think that I can't keep my promises to myself. There are much promises. One of them is finding my own world. Well, my own world? What is my own world? Huh, even I dunno what my own world is. Up till now.

I'm confused. I'm afraid to fall. I'm afraid to jump higher. I'm afraid that I cannot survive. I'm afraid that I cannot be happy in the end. I'm afraid to face the challenges. I'm afraid I can't obey to my commitment. I'm afraid to be me.

Actually, every day, I count down, I move. I make a change. I try to find something new. I look for the new way even though it seems useless or something. But, how could I do? How could it be? Waiting for something until I die? No. Of course not. It's a big no. 'Cause I've been dying.

I'm tired to be like this. I'm fed up. I'm done. But I'm doubt because I have nothing to do. I'm just too frightened.

Here I am. Looking at the each drop of rain. Smelling the natural air. Hearing the mother of earth's song. Touching the beautiful view of the world.

I cannot handle my own feeling. I can't. It's hard. It feels like I cannot differentiate between delusion and the truth. Seems like I fall into my deep dreams. It makes me mad. It drives me crazy. But, I don't know, I enjoy it. Sometimes depressed, sometimes glad. Such a hilarious mood swing! Please, I'm begging. It's not real. It's not real!

I wished that the time machine were existed. But, poorly, it is impossible. Ouch, again, my mind is blowing. I can't handle it. I look like having a personality disorder.

Will I curse anything forever?
Will I survive in my journey of life?
Will I live my life?
Will I change?
Will I.....

Minggu, 15 Maret 2015

Evanescence - Tourniquet

I tried to kill my pain
But only bled more (so much more)
I'm lay dying and I'm pouring
Crimson regret and betrayal

I'm dying
Praying
Bleeding
And screaming
Am I too lost to be safe?
Am I too lost?


My God
My tourniquet
Return to me salvation
My God
My tourniquet
Return to me salvation

Do you remember me?
Lost for so long
Will you be on the other side?
Will you forgive me?

I'm dying
Praying
Bleeding
And screaming
Am I too lost to be safe?
Am I too lost?

My God
My tourniquet
Return to me salvation
My God
My tourniquet
Return to me salvation


(Return to me salvation)

(I want to die)

My God
My tourniquet
Return to me salvation
My God
My tourniquet
Return to me salvation

My wounds cry for the grave
My soul cries for deliverance
Will I be denied?
Chr*st
Tourniquet
My suicide

Sabtu, 14 Maret 2015

Evanescence - Weight Of The World

Feels like the weight of the world
Like God in heaven gave me a turn
Don't cling to me
I swear I can't fix you
Still in the dark
Can you fix me?

Freefall
Freefall
All through life
If you love me
Then let go of me
I won't be held down by who I used to be
She's nothing to me


Feels like the weight of the world
Like all my screaming has gone unheard
And ooh I know you don't believe in me
Safe in the dark
How can you see?

Freefall
Freefall
All through life
If you love me
Then let go of me
I won't be held down by who I used to be


If you love me
Then let go of me
I won't be held down by who I was

If you love me
Then let go of me
I won't be held down by who I used to be

Jumat, 13 Maret 2015

Evanescence - Surrender

Is this real enough for you?
You were so confused
Now that you've decided to stay
We'll remain together
You can't abandon me
You belong to me


Breathe in and take my life in you
No longer myself only you
There's no escaping me, my love
Surrender

Darling, there's no sense in running
You know I will find you
Everything is perfect now
We can live forever
You can't abandon me
You belong to me


Breathe in and take my life in you
No longer myself only you
There's no escaping me, my love
Surrender

Breathe in and take my life in you
No longer myself only you
There's no escaping me, my love


Surrender
Surrender
Surrender
Surrender


Evanescence - October

I can't run anymore
I fall before you
Here I am
I have nothing left

Though I've tried to forget
You're all that I am
Take me home
I'm through fighting it


Broken
Lifeless
I give up
You're my only strength

Without you
I can't go on
Anymore
Ever again

My only hope (all the times I've tried)
My only peace (to walk away from you)
My only joy
My only strength (I fall into your abounding grace)
My only power
My only life (and love is where I am)
My only love


I can;t run anymore
I give myself to you
I'm sorry
I'm sorry

In all my bitterness
I ignored
All that's real and true
All I need is you
When night falls on me
I'll not close my eyes
I'm too alive
And you're too strong

I can't lie anymore
I fall down before you
I'm sorry
I'm sorry


My only hope (all the times I've tried)
My only peace (to walk away from you)
My only joy
My only strength (I fall into your abounding grace)
My only power
My only life (and love is where I am)
My only love

Constantly ignoring
The pain consuming me
But this time it's cut too deep
I'll never stray again

My only hope (all the times I've tried)
My only peace (to walk away from you)
My only joy
My only strength (I fall into your abounding grace)
My only power
My only life (and love is where I am)
My only love

My only hope (all the times I've tried)
My only peace (to walk away from you)
My only joy
My only strength (I fall into your abounding grace)
My only power
My only life (and love is where I am)
My only love

Evanescence - Lost In Paradise

I've been believing in something so distant
As if I was human
And I've been denying this feeling of hopelessness
In me
In me

All the promises I made
Just to let you down
You believed in me but I'm broken
I have nothing left
And all I feel is this cruel wanting
We've been falling for all this time
And now I'm lost in paradise

As much as I'd like
The past not to exist
It still does
And as much as I'd like
To feel like I belong here
I'm just as scared as you


I have nothing left
And all I feel is this cruel wanting
We've been falling for all this time
And now I'm lost in paradise

Run away
Run away
One day we won't feel this pain anymore
Take it all away
Shadows of you
'Cause they won't let me go

'Til I have nothing left
And all I feel is this cruel wanting
We've been falling for all this time
And now I'm lost in paradise
Alone and lost in paradise

Evanescence - It Was All A Lie

Bind (bind) my limbs with fear (fear)
Choke me with tears (tears)
Won't die for you
You've (you've) been here before (before)
And come back for more (more)
Not this time

You will never be strong enough
You will never be good enough
You were never concieved in love
You will not rise above


Somebody tell me what made us all believe you
I should have known all along it was all a lie
I should have known it was all a lie

Now (now) I know the truth (truth)
I'm through fearing you (you)
I am free

You will never be strong enough
You will never be good enough
You were never concieved in love
You will not rise above

Somebody tell me what made us all believe you
I should have known all along it was all a lie
I should have known it was all a lie


Somebody tell me what made us all believe you
I should have known all along it was all a lie
I should have known it was all a lie

Somebody tell me what made us all believe you
I should have known all along it was all a lie
I should have known it was all a lie

Rabu, 11 Maret 2015

LPDP - Wawancara & LGD

Halo, halo!
\(^_^)/
Melanjutkan postingan tentang LPDP, kali ini aku mau share tentang tahap wawancara & LGD (satu paket nggak bisa dipisah) setelah sebelumnya aku posting tentang administrasi pendaftaran beasiswa LPDP.
Pelaksanaan tahap ini diagendakan dua hari, 24-25 Februari 2015. Aku dapet jatah sehari full, 24 Februari 2015, dengan LGD dilaksanakan pagi sementara wawancaranya sore. Tiap peserta berbeda-beda jatahnya, ada yang seharian dapet jadwal full seperti aku, ada yang sehari LGD kemudian hari berikutnya wawancara, atau sebaliknya. Sesuai jadwal aja deh pokoknya.

Sebelumnya seluruh peserta diwajibkan datang pagi-pagi untuk verifikasi berkas dan akan ada informasi dari panitia berkaitan dengan pelaksanaan wawancara dan LGD. Lokasiku kemaren di Jogja, bertempat di Pusat Bahasa UNY. Total peserta ada 215 orang.

Baiklah, preambule-nya sudah cukup. Kini saatnya kita memasuki acara inti. *tetoletoleeeeeetttt*
Verifikasi Berkas
Di tahap ini kita cukup duduk manis menunggu nama kita dipanggil oleh panitia. Setelah dipanggil, kita cuma dipersilakan untuk menunjukkan beberapa berkas yang diperlukan kok, antara lain
  1. Formulir pendaftaran
  2. KTP asli
  3. Ijazah asli
  4. Transkrip nilai asli
  5. Sertifikat TOEFL (atau sejenisnya) asli
  6. Surat pernyataan bermeterai
  7. Surat rekomendasi
  8. LoA (kalau udah ada)
  9. Surat izin/tugas belajar (kalo udah ada juga)
Setelah selesai, kembali ke tempat duduk semula deh. Nunggu tahap selanjutnya. Bisa disambi baca-baca koran *biar tau isu terkini*, maenan gawai (update status *euww, nunggu lama nih buat wawancara//gilaaak, pesertanya banyak bingiittt//wish me luck//ketemu orang banyak, euy*), makan snack (dapet snack dari panitia), atau ngobrol sekalian pedekate sama peserta laen yang kece.
Leaderless Group Discussion (LGD)
Aku dapet jatah LGD pagi sekitar jam 9.15 tapi agak ngaret. Kelompok sudah ditentukan panitia. Aku masuk dalam kelompok 2A, 8 orang dengan latar belakang berbeda-beda. Tahap ini intinya kita dipersilakan untuk berdiskusi, membahas suatu tema. Nantinya yang dinilai oleh panitia adalah jalannya diskusi kita. Detailnya sih aku kurang tau yak, karena itu mungkin rahasia perusahaan. *eehhlaaaaahhh
Ada dua orang panitia di dalam ruangan yang bertugas sebagai pengawas dan penilai. Kita dipersilakan untuk menuliskan nama kita masing-masing di sebuah tag (label) dengan menggunakan spidol yang nantinya ditempel di dada kita. Diskusi ini berjalan 40 menit. 10 menit pertama dipake untuk baca artikel, mengonsep, membuat pemecahan (solusi) di secarik kertas yang dipersiapkan oleh panitia. 30 menit selanjutnya digunakan untuk diskusi (mengopinikan, menemukan titik permasalahan, merekomendasikan solusi, dan menyimpulkan). Nggak ada ketentuan siapa yang harus jadi ketua, siapa yang harus jadi notulen, siapa yang mulai duluan, siapa yang blablabla. Kita di sini diberi kebebasan untuk menentukan alur diskusi. Yang penting adalah cara kita mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain. Itulah sebabnya diskusi ini diberi sebutan leaderless.
Setelah selesai, artikel yang tadi dibagikan ke kita dan secarik kertas buat oret-oretan dikembalikan ke panitia. Kertas coretannya jangan lupa dikasih nama.
Anyway, tema yang kita dapetin kemarin adalah 'hukuman mati untuk para koruptor'. Kelompokku dengan kelompok lain beda-beda temanya sih. Kebanyakan tema untuk LGD adalah kabar terkini atau berita yang masih hangat. Jadi, sering-sering aja pantengin berita tiap hari. Hihihiii :D
Kelompok 2A LGD. Foto bareng setelah LGD berlangsung. Aku duduk no. 2 dari kiri.
Seneng banget ketemu mereka. Baru ketemu saat itu juga. Baru kenalan dalam waktu beberapa menit. Tapi kita semua bisa langsung klop, langsung nyambung, enak diajak cerita, pokoknya aku bersyukur banget dipertemukan dengan orang-orang hebat seperti mereka. Thank God.

Wawancara
Aku dapet jatah sore nih, jam 3an. Jadi rentang waktu antara LGD sama wawancara ini cukup lama. Aku membunuh waktu dengan cara ngobrol. Yeaah, ngobrol adalah hal paling tepat untuk saat itu. Nggak kerasa juga tiba saatnya kok. Pas udah dipanggil, wuuuuhhhh deg-degan gilaaakkk! Komat-kamit baca doa jelas laaahh. Pokoknya bismillah.
Wawancara ini seperti layaknya wawancara kerja. Intinya sih ditanya-tanya sama sharing. Ada 3 orang reviewer, dua dosen ahli dan satu psikolog. Aku diwawancara selama 45 menit. Jangan ditanya deh perasaanku gimana pada waktu itu. Nervous? Jelas!
Sampe speechless deh rasanya. Seingetku pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para pewawancara kayak gini nih:
  • Suruh kenalan. Ini jelas banget. Aku dipersilakan untuk memperkenalkan diri (nama, TTL, tempat tinggal, asal universitas, jurusan, keluarga, ambisi dalam hal apa, motivasi terbesar apa).
  • Kenapa pilih prodi tujuan X? Apa alesannya? Disuruh jelasin panjang lebar tuh.
  • Kenapa fokusnya di bidang difabel? Padahal jurusan sebelumnya itu sains? Naahhh, ini berkaitan dengan essay yang aku tulis.
  • Apa yang sudah Anda lakukan untuk memberi manfaat kepada siswa difabel?
  • Apa kegiatan Anda setelah wisuda hingga sampai pada tahap ini (wawancara LPDP)?
  • Apa kegiatan selama kuliah?
  • Terus tibalah saatnya salah satu reviewer menginginkan aku menjawab in English. Please introduce yourself!
  • Describe yourself in three words!
  • Describe yourself in ten years later!
  • Anda pernah jadi tentor fisika? Kenapa Anda juga pernah menjadi tentor bahasa Inggris?
  • Apa kesulitan terbesar Anda?
  • Apa kelemahan yang ada pada diri Anda yang bisa menghambat jalannya studi Anda?
  • Setelah lulus S-2, Anda mau ngapain?
  • Mau jadi dosen? Yakin? Sudah tahu tantangan-tantangan menjadi dosen itu apa aja?
  • Anda sudah memikirkan bahwa setelah lulus S-2 itu Anda dituntut untuk melanjutkan studi S-3?
  • Jelaskan langkah-langkah yang akan Anda lakukan mulai dari kuliah S-2 sampai menjadi dosen kemudian lanjut studi S-3!
  • Apa unique selling point pada diri Anda?
  • Kalo misalnya gagal LPDP ini, apa yang mo dilakukan?
  • Apa kegiatan Anda di masyarakat?
  • Kenapa mau lanjut di kampus X?
  • Kenapa nggak ambil di kampus Y? Padahal prodi tujuannya juga ada kan di sini?
  • Anda tahu dari mana info-info tentang kampus X?
  • Sudah tahu kurikulumnya?
  • Mata kuliahnya cocok dengan Anda?
  • Apa karakteristik Anda yang memberi manfaat dalam studi Anda?
  • Ada plan A, ada plan B. Katakanlah plan A adalah LPDP. Lalu apa plan B Anda?
  • Sudah pernah menjadi guru honorer?
  • Hambatan apa yang ada dalam keluarga Anda?
  • Apa poin penting yang ada dalam diri Anda yang meyakinkan kami agar bisa meloloskan Anda?
Selesai wawancara, plong bangeeeeetttt. Ngga plong-plong amat sih, soalnya masih nunggu pengumuman juga. At least, I tried my best.
Soal perasaan, bener-bener nggak terdefinisi, nggak bisa dideskripsikan. Campur aduk udah kayak gado-gado. Lumat banget udah kayak perkedel. Hzzzzzz.
Apapun itu, tetap bersyukur sudah melewati tahap ini. Alhamdulillah. Perjuangan untuk sampai di sini juga nggak gampang. This is a great struggle, dude!
Setelah nunggu berhari-hari, pengumuman pun tiba. 10 Maret 2015. Temen-temen kelompok LGD-ku saling kasih kabar via Whatsapp. Pengumumannya dikirim via e-mail. Siang-siang loh. Tumben. Biasanya sore setelah maghrib (dari cerita/pengalaman para awardee sih gitu).
Okay. Kukumpulkan keberanian untuk ngecek e-mail. Ku-download berkasnya. Kubaca.
Kenyataan pun berbicara padaku. Namaku ngga ada di sana. Pecah. Sumpah, aku patah hati.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!
*yaudahlahyaaaa Ell belom rejekinyaaaaa, ngga usah terlalu mendramatisir deeeehhhh*
Huaaaaaa huaaaa huaaaaaaaaaa~~~~~~~~
Aku cuma bisa berdiri tegar menghadapi kenyataan pahit ini kemudian berseru, "Aku kuat!"
*padahal abis itu juga nangis darah, garuk-garuk aspal*
Suer dehhhhh, semaleman setelah pengumuman itu aku berasa jatuh ke lubang paling dalam di seantero galaksi ini!!
Mulai dari pengen nyantet orang,
sampe pengen ngebunuh kebo bunting,
ngelempar meja,
ato menyakiti diri-sendiri,
bahkan rasanya ingin mati saja...
Tapi apa yang aku bisa? Aku cuma bisa meratapi nasib.
*tapi, entahlah, ini hanya berlangsung beberapa menit*
Setelah itu, semangatku bangkit kembali secara tiba-tiba!!! HYAAAAAAAAAA!!!!!
Mood swing yang luar biyasaaaakkkkk! Muahahahahahaaaaaaa :D
Let it go, Ell. Banyak hikmah yang bisa diambil. Terkadang realita itu jauh dari ekspektasi. Tidak apa-apa. Kuambil jatah gagalku ketika masih muda, supaya kelak masa tuaku penuh dengan keberhasilan. Tak apa-apa aku bermimpi setinggi langit, toh kalau jatuh aku berada di antara bintang-bintang. Tidak apa-apa hasil yang kuperoleh jauh dari harapan, selama aku sudah melakukan semua yang terbaik dari diriku-dari kemampuanku-dari upayaku. Tak perlu mempermasalahkan hasil, ini belum yang terakhir, masih ada kesempatan satu kali lagi, percayalah, hasil tidak akan mengkhianati proses. Nggak perlu berlama-lama sedih dan hancur, karena kebahagiaan dan tawa itu jauh lebih bermacam-macam bentuknya dan lebih lama berlangsungnya kok selama aku berpikiran positif.

I always believe in God. Keep in faith. Stay cool. Keep praying. Stay humble. Alhamdulillah, Allah gives me the best way, the best moment, the best time, and the best life. Thank God. Thanks, God.