Rabu, 22 November 2017

Cuteness Overload - Chacha Milk Tea

Bahagia paling mudah didapatkan dari tawa. Sesederhana itu. Tertawalah. Salah satu hormon pemicu kebahagiaan dalam diri pun memancar secara otomatis. Iya. Tertawa. Seperti sore itu. Obrolan kecil tanpa jeda mengalun seirama dengan emosi positif yang membuncah. Dua gelas milk tea aneka rasa bertindak sebagai mediator - penengah tatkala kehabisan energi akibat saking bisingnya gagasan-gagasan di kepala yang telah diluapkan melalui kata dan kalimat - dalam dua jam percakapan. Waktu berjalan tanpa terasa. Waktu sudah habis pada akhirnya. Satu-satunya penghenti percakapan yaitu waktu sudah habis.
Green Milk Tea & Caramel Milk Tea
Minuman yang sesungguhnya sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Kombinasi teh dengan susu bukanlah sesuatu yang tepat untuk diserap dalam tubuh. Terlalu banyak kalori. Namun, apalah arti kalori kalau perkara rasa sudah berbicara.
French Fries Original
Minum saja tidak cukup. Pasti ada cemilan sebagai kawan. Kentang goreng rasa original sungguh pilihan tepat. Jeda terbaik dalam sebuah percakapan adalah saat mengunyah makanan dan menenggak minuman. Setelahnya, percakapan kembali mengalir. Detik demi detik yang bergulir tiada akan terdeteksi. Semua terasa cepat. Dan, akhirnya pulang.

Selasa, 21 November 2017

A Piece of Sweet Afternoon - Calais

Setiap kisah kerapkali dihadirkan tanpa kata awalan, kata penunjuk, bahkan kata perintah. Ada segelintir cerita yang mengalir begitu saja ketika kita berada pada titik kulminasi, entah itu titik terendah atau tertinggi. Boleh jadi, memang semesta menyajikannya demikian, agar hati kita siap dalam menghadapi garis kehidupan selanjutnya. Kita tidak bisa menolak, memungkiri, dan menampik segala peristiwa yang telah terjadi. Tuhan beserta semesta bekerja sama untuk itu. Kita? Terima saja. Jalani saja. Hadapi saja.
Smoothies and Coffee
Ada satu titik yang tidak terdefinisi oleh akal maupun rasa. Disebutnya keajaiban. Dan aku menyebut itu kita.

Di sepanjang milisekon bergulir, berjumpa dengan ribuan manusia, berjibaku dengan milyaran kata demi kata, berelaborasi dengan partikel super kerdil tak kasat mata di mana pun berada, beradu emosi dengan peristiwa demi peristiwa, kalau memang sudah ditakdirkan untuk terjadi, maka terjadilah.

Dan, bila strawberry smoothies serta coffee milk tea telah bertukar cerita satu sama lain, manis pahit asam terasa sangat jelas di indera kita. Dan nyata, kita telah saling. Satu hal: kenapa baru sekarang?
Kemudian terjawablah: karena memang ini yang terbaik dan tepat.

Complete link to read the beverages: Calais Tea

Selasa, 31 Oktober 2017

4 Varian Menu Chinese Food di Best Western Premier Hotel Solo Baru

Hello!
How's life, guys? Semoga sehat selalu dan bahagia menyelimuti. \(^_^)/
Gimana nggak bahagia coba? Best Western Premier Hotel di Solo Baru baru-baru ini launching menu-menu khas Tionghoa. Chinese cuisine selalu jadi pilihan tepat untuk menu makan baik siang maupun malam hari. Hampir semua kalangan suka sama chinese food, mau itu tua-muda, anak kecil-(anak) dewasa, pria-wanita, menjadikan chinese food sebagai makanan favorit.

Aku termasuk salah satu di antaranya. Ya kalo aku sih kayaknya semua makanan aku favoritin yesss? Terbukti sebagian besar postingan di blog ini isinya seputar kuliner, makan-makan, jajan-jajan. *tukang makaaannnn*


Seringkali kalo mendengar chinese food kita ngerasa was-was untuk mengonsumsinya, terutama buat kaum Muslim. Tapi, kabar gembira datang dari Best Western Premier doooooongggg. Chinese food yang dibuat di sini 100% halal. Bumbu yang digunakan dan cara pengolahannya dijamin halal. Masakan ini diformulasikan oleh chefs handal yang berpengalaman meracik masakan halal dan tentunya cita rasanya nggak jauh beda dengan masakan-masakan khas negeri Tiongkok.
Biar nggak penasaran menu chinese food apa aja yang di-launching di Best Western Premier, langsung aja check these out!
Udang Shang-Hai
Ini masakan paling endeussssss menurutku, makanya aku taruh di urutan pertama, hahahahh. Ini adalah udang kipas. Udang digiling, abis itu dicetak terus dilapisi dengan tepung roti. Setelah itu, digoreng. Akhirnya menghasilkan sajian udang tepung yang crunchy. Daging udangnya pun legit. To be honest, aku bukanlah pecinta udang. Aku termasuk sebel sama segala jenis udang, karena kalau dimasak jadi ada bau-bau khas udang yang aku nggak suka. Tapi, udang shang-hai ini beda. Ngga tau kenapa kok bau-bau udangnya (yang menurutku sangat mengganggu indera penciumanku) itu sama sekali nggak ada. Yang ada, cuma enak. Enak sama doyan beda tipis sih. Rasanya gurih sampe ke dalem walaupun tepung pelapisnya cukup tebal. Begitu digigit, langsung kriiiuuuukkkk banget. Tersedia saus juga buat cocol-cocolan. Kita bisa menikmati seporsi udang shang-hai ini dengan harga 160K.
Gurame Lada Hitam
Pertama kali ngicip ini yang langsung aku rasakan: lada. Khas banget. Potongan daging guramenya nggak terlalu besar. Gurame yang di-fillet ini kemudian digoreng dipadukan dengan brokoli, lalu disiram dengan saus lada hitam pada saat penyajian. Rasanya manis, gurih, pedas (sedikit), dan teksturnya agak alot. Tapi, tenang. Nggak ada amis-amisnya sama sekali. Udah tersamar dengan berbagai bumbu penyedap rasa dan teknik memasak yang ciamik oleh chef yang udah expert tentunya. Seporsi gurame lada hitam ini bisa dinikmati cukup dengan harga 150K.
Salad Kombinasi
Pecinta salad, please come closer. Eh, tapi ini nggak sepenuhnya isi sayuran. Hihiii~
Ada tiga macam kombinasi: ikan ubur-ubur, bebek panggang, dan ayam chia-siu. Sensasi pertama saat mencicipi ubur-uburnya: dingin. Teksturnya sedikit alot dan ada rasa pahitnya sedikit. Ayam chia-siu gurih, sedikit asam, dan dagingnya legit. Yang paling aku suka dari menu salad kombinasi ini adalah bebek panggangnya. Gurih dan crunchy, matang sampai ke dalam. Seporsi salad kombinasi ini dihargai 175K.
Dimsum
Ada tiga macam isi dari salad dimsum ini, antara lain bakpao, siomay, dan pangsit. Aku cuma ngerasain siomaynya, soalnya udah kenyang. Dagingnya berasa banget dan tebel. Nggak terlalu gurih. Seporsi dimsum ini cukup dengan harga 150K.


Semua menu di atas merupakan hasil racikan chef ternama yang sudah berpengalaman bernama Tjan Chun Min alias Shifu A. Ming. Chef Ming ini sudah menjejakkan pengalamannya di bidang chinese cuisine di berbagai restaurant terkenal dan hotel berbintang yang ada di Surabaya dan Bali. Menurut chef Ming, keempat menu tersebut merupakan makanan ala carte yang menjadi menu andalan hotel.

Setiap hotel memiliki taste khas untuk masakan-masakan tertentu. Taste khas chinese food yang disajikan di Best Western Premier Hotel ini tentu tidak serta-merta menghilangkan taste khas chinese cuisine itu sendiri. Keep calm. Lidah nggak akan pernah bisa bohong.
Menu di atas bisa mencakup hingga delapan orang. Anyway, lokasi makannya nggak cuma bisa di resto aja, loh. (Tempo hari aku berkesempatan menikmati sajian masakan khas Tiongkok ini di Cafe Blue Garnet Best Western Premier). Bisa juga di pool dan lounge hotel. Pemesanannya bisa secara langsung atau reservasi terlebih dahulu. Buat yang pengen bungkus dibawa pulang, tenang shayyyyy. Nggak usah ribet dateng ke hotel. Ada go-food, jadi tinggal hubungin aja, makanan akan tiba di rumah. Beres.
Segini dulu ulasanku mengenai chinese food yang ada di Best Western Premier Hotel. Jangan lupa mampir baca-baca postinganku yang lain, yahhhh. Banyak waktu luang kok, silakan dibaca-baca. Udah, nggak usah bohong. Banyak waktu luang, khaaannnnnnnnnnnn? Nah, keep reading, guys.


Baca Juga: Papringan Cafe Klaten

Sampai jumpa!

Sabtu, 28 Oktober 2017

Sejenak Mengingat Masa Itu (Oleh-Oleh Expo Alat Peraga di GOR UNY Jogja)

Pernahkah kamu mengalami sesuatu yang begitu berkesan dalam hidupmu sampai-sampai kamu merasakan dadamu sesak, pikiranmu terbawa, dan rentetan peristiwa itu berulang-ulang terbayang di otakmu? Pastinya pernah, ya. Aku pun begitu. Entah ini perasaan yang terlalu berlebihan atau apa, tapi bagiku hal ini membuncah luar biasa dan tidak ada tandingannya. Sekali seumur hidup.

Suatu hari, aku mendapatkan sebuah chat dari seorang adik tingkatku. Dia – atas nama para dosen – meminta izin untuk menampilkan produk penelitian pengembanganku yang berupa alat peraga (yang dulu aku hasilkan untuk menempuh jenjang sarjana) di sebuah expo alat peraga yang diselenggarakan di GOR UNY Jogja. I was so excited and I let him did his job. Aku pun turut diundang untuk menghadiri expo itu. Yah, sekadar jalan-jalan, nonton-nonton, juga nggak masalah, pikirku.

Rabu, 4 Oktober 2017 aku datang di acara itu. Satu hal yang tebersit di otakku saat itu: bukan main ramainyaaaaaaaaaaaa! Ternyata peserta expo ini banyak bangeeeettttt! Dari banyak universitas, sekolah, bahkan kabupaten di provinsi sebelah. Objek yang ditampilkan pun bervariasi. Ada alat peraga, media lain, produk khas daerah, produk inovasi, dan sebagainya. Aku juga berkeliling untuk melihat-lihat. Tapi, teteeeeuppp, fokus utamaku di stan tempat alat peragaku ditampilkan.
Stan
Di sinilah dia berada. Aku menghampiri stan ini yang ditunggui oleh beberapa mahasiswa Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga. Ya ngobrol-ngobrol, lihat-lihat, berinteraksi lah layaknya manusia normal. Wkwk~
Di sini aku memuaskan hasrat terpendamku, rindu terdalamku, dan bahagia tanpa eksklamasi kepada sebuah benda *halah*.
Benda bukan sembarang benda. Ini benda bersejarah, bernilai tinggi, dan tidak tergantikan. Ia menjadi saksi bisu perjuangan hidup-matiku, sedih-senangku, tawa-tangisku, dan letih-riangku di kala aku menjalani hari-hari sebagai seorang mahasiswi semester akhir yang berikhtiar untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana di sebuah perguruan tinggi negeri. Sejenak, aku kembali mengingat masa itu, kembali ke masa-masa hidupku dikepung oleh S K R I P S I, kembali ke tahun 2014.


Hello, there.
Tema penelitianku adalah pengembangan media untuk siswa tunanetra. Media yang aku kembangkan ini berupa alat peraga sistem tata surya. Media lainnya berupa rekaman materi sistem tata surya (untuk diperdengarkan kepada siswa tunanetra sehingga dapat membantu mereka memahami konsep) dan lembar thermoform untuk penjelasan materi lebih lanjut.


Namun, alat peraga yang ditampilkan di sini hanya alat peraga utama, yaitu satu papan kayu yang berisi delapan planet. Oke, semesta jadi sempit rasanya kalau digambarkan dengan sebilah papan kayu. Alat peraga ini didesain semirip mungkin dengan kondisi asli alam semesta raya ini, meskipun nggak presisi-presisi amat, at least mendekati aslinya lah.
Alat peraga ini dibuat dari kayu sonokeling. Kenapa sonokeling? Karena kalau kayu jati, aku harus jual ginjal dulu buat bayar kayunya. Mahal gilaaakkk, coy!!
Alhasil, tiada jati, sonokeling pun jadi. Yang penting awet koyo hubunganmu karo deknen senajan endinge kandas.
Hayoooo, planet apa aja itu?
Overall, kualitas kayunya bagus. Udah tiga tahun lebih tapi masih kokoh dan kinclong. Yang nggak awet itu keterangan berupa tulisan Braille yang aku buat di mika. Tulisan Braille-nya sebagian besar udah rata, nggak timbul-timbul lagi. Ya gimana? Saat itu aku mikirnya kira-kira bahan apa yang mudah digunakan untuk menuliskan tulisan-tulisan Braille dengan reglet dan pen (alat untuk membuat tulisan Braille). Satu-satunya yang terlintas cuma mika *mikir instan, ngga mau ribet*.
Jadi, yaudahlahya~
Wolesin ajaaa~
Penawar rindu adalah temu.
Quote yang sungguh --hak deszhhh--.
Ternyata aku kangen sama alat peraga itu. Begitu ketemu, ehhhhh, hati rasanya kayak abis diguyur air es bergalon-galon. Nyessssss banget.
Bisa lihat-lihat, pegang-pegang, terus kayak mo nangis aku tuuuuuuhhhhh keinget jaman-jaman dulu susah-payah ngerjain ginian. Kalo urat maluku udah lepas, rasanya mo aku peluk terus aku bawa pulang itu alat peraga.

Aku bikin dua paket alat peraga itu. Satu paket buat sekolah, satunya lagi buat kampus. Nah, yang dipamerin di Expo ini alat peraga yang disimpen di kampus.
Hadeeeehhh, sungguh. Otakku serasa jalan-jalan ke dimensi lain dan menetap di tahun 2014 saat aku sedang menjalani penelitian. Aku bikin tulisan komplitnya juga, loh. Coba aja klik di sini.


Si adik tingkat yang udah mengontakku (batik merah)
Terima kasih sedalam-dalamnya kusampaikan untuk si adik tingkat, dosen pembimbing skripsiku yang masih keep in touch hingga detik ini tapi belum sempat ketemu (I miss you so much, Miss W), dosen-dosen lainnya yang sudah mewariskan ilmu kepada gadis-yang-selalu-merasa-salah-jurusan ini, dan semua pihak yang telah berkongsi dengan semesta untuk mempertemukanku kembali dengan alat peraga berjuta kenangan ini.
God bless you all.
Baik-baiklah mencipta kenangan di saat ini. Kelak di masa depan, kamu akan menengok masa lalumu dan berkata, "Ya, aku pernah di sini." seraya tersenyum simpul dan menyampaikan limpahan rasa syukur berikut terima kasih kepada Tuhan - Sang Perancang Semesta Raya.
 See you on my next post, guys.

Soto Ayam Karto Ngali Jatinom, Klaten

Hola!
Pagi menuju siang emang enaknya makan yang seger-seger. Pilihanku selalu jatuh pada SOTO. Mau soto ayam, soto sapi, dan soto-soto lainnya, pokoknya judulnya soto. Hawanya kayak pas banget aja gitu kalau makan dengan menu utama SOTO.
Nah, kali ini aku mau sharing tentang warung soto yang terkenal laris di Jatinom - another part of Klaten. Lokasi warungnya ada di Jalan Jatinom-Klaten, sebelah selatannya PKU dan SPBU, ada di timur jalan. Warungnya sederhana, tapi pengunjungnya jangan ditanya, bejibun!
Soto Ayam (plus sambal)
Semangkok soto disajikan dengan kuah panas sudah berhasil membuatku terkesima pada pandangan pertama. Aromanya sedaaaapppppppp. Pas nyeruput kuahnya, beuhhhhhhhh, mantap! Kaldu ayamnya berasa banget. Suwiran dagingnya juga cukup banyak. Asinnya pas. Nasinya juga lumayan banyak (menurut porsi yang ditampung oleh lambungku, hahahh). Tapi, ini nagih banget. Semangkok kayaknya nggak bakalan cukup. Tapi kalo mo nambah, ngalamat kembung deh. Wkwk~

Baca juga: Soto Mas Kus Klaten

Makan soto doang itu belum afdol kalau nggak ditambah dengan aneka lauk-pauk lainnya. Misalnya, ini nihhhhh:





Want it?
Aneka lauk sudah tersedia dan kita tinggal pilih sesuai selera. Ada aneka kerupuk, karak, keripik. Terus juga yang paling penting: GORENGAN! Hahaaaa~
Belum komplit rasanya hidup ini kalau belum makan gorengan. Ada tempe kemul (atau bisa disebut mendoan), tapi kalau ini digoreng kering sampe kecoklatan. Ada juga sosis (risoles), tahu goreng, telor asin, sate telor puyuh, sate usus, dan sebagainya.
Es Teh
Es Jeruk
Penawar haus dan seret adalah minum. (((yaiyalah)))
Minuman sejuta umat yang tentunya setiap orang pasti pernah mencicipi yaitu es teh dan es jeruk. Dua jenis minuman itu sudah tidak bisa dipungkiri lagi eksistensinya. Udah pasti nyegerin. Cucok meong~


Aku udah lupa detail harga di setiap menu tersebut. Yang jelas total aku makan berdua sama temenku kemarin beberapa minggu lalu 26K. Soto, es teh, es jeruk, tempe kemul, sate usus, sate telor puyuh (jadi udah lupa berapa masing-masing quantity-nya haduhh parahhhhh).
Overall, semuanya enak. Penyajiannya cepet banget dan ramah. Harganya juga ramah di kantong. Tempatnya agak nggak teratur karena banyak pengunjung. Lahan parkirnya agak sempit (kalo motor bisa dimasukkan di sebuah ruang (sebut saja garasi [?]), kalau mobil di tepi jalan karena ngga ada halaman yang cukup luas).

Baca juga: Uniknya Soto Batok
Sekian dulu sharing-sharing-ku kali ini. Mampir juga yahhh di postinganku yang lain. See you!

Jumat, 27 Oktober 2017

Yang Kamu Butuhkan Hanyalah Secangkir Kopi

Pikiranmu lelah?
Badanmu tak berdaya?
Mentalmu terjun bebas?
Perasaanmu amburadul?

Itu manusiawi, bro. Setiap manusia pasti pernah melalui fase itu. Di saat kamu menginginkan segalanya berjalan semestinya sesuai dengan ekspektasimu, terkadang semesta sedikit membuat candaan di mana rencanamu ambyar dan jauh dari perkiraan.
Kesal, marah, sebal, kecewa, putus asa, patah semangat, dan bahkan patah hati selalu mengiringi setiap peristiwa - yang bisa dikatakan pahit untuk dicerna apalagi dimengerti - yang kadang membuat otakmu berputar dan spontan mengeluarkan kesimpulan berupa: SIAL.

Merasa tidak terima, wajar.
Angan-angan positif setinggi langit memang cerah terlihat. Namun, bila segalanya berakhir dengan mendung gelap disertai guntur yang menggelegar kemudian disusul dengan hujan yang sebegitu derasnya ditambahi datangnya badai topan yang dahsyat, kamu bisa apa? Rencanamu itu hanya tampak seperti seonggok angan-angan delusional.

Berpikir positif dan berencana sematang mungkin adalah satu paket, tidak bisa terpisah. Akan tetapi, satu hal yang sering dilupakan: mempersiapkan diri-hati-pikiran-kejiwaan ketika menghadapi hal terburuk dalam satu scene kehidupan. Kamu sering lalai dengan hal penting itu. Ya bukannya berprasangka buruk. Bukan. Hanya saja, penyeimbang perasaan itu amat sangat diperlukan, terlebih dalam situasi semacam itu. Selepas berangan-angan positif, sekonyong-konyong realita berbicara terbalik seratus delapan puluh derajat dari angan-angan. Kurang pedih gimana, sister?

Oh, sungguh.
Apa mau dikata.
Banyak kejadian ganjil yang tidak bisa diterka sebelumnya. Tidak sedikit kenyataan yang terpampang di depan mata terlihat jelas seolah-olah mengejek angan-angan positifmu yang tidak pernah terjadi itu. Banyak peristiwa aneh, tidak bisa dinalar, dan jauh dari prediksi. Angan-angan positifmu serasa cuma jadi partikel di ruang hampa.

Dan akhir dari semua kejadian ini cuma satu: yang kamu butuhkan hanyalah secangkir kopi.
Secangkir Kopi Bone-Bone Sulawesi
Good night!

Selasa, 24 Oktober 2017

Brownies Cinta - Duka Sedalam Cinta

Hai!
Hello!
Please, coming here, brownies lovaaaaaahhh!

Brownies merupakan salah satu cemilan favoritku. Yap, kue cokelat yang bertekstur khas ini selalu nggak pernah absen dari top ten list kudapan yang aku unggulkan. Rasa manis dari cokelat yang tidak berlebihan dan tekstur 'gagal matang' inilah yang tiada duanya. Sudah sejak kecil aku menjadi penggila brownies. Sampe segede ini pun nggak pernah bisa lepas dari brownies.
Kamis, 19 Oktober 2017 aku bersama member #BloggerSolo berkesempatan untuk menghadiri acara Pengajian dan Talk Show serta Nonton Bareng bersama Ustadz Salim A. Fillah di Solo Grand Mall. Acara dimulai jam empat sore dan berakhir tepat adzan Maghrib. Setelah itu, acara berlanjut dengan nonton film 'Duka Sedalam Cinta' yang sebelumnya sudah dikaji oleh Ustadz Salim.
Duka Sedalam Cinta
Salah satu pihak yang mensponsori acara ini yaitu Brownies Cinta. Di akhir acara, aku dapet oleh-oleh brownies, nih. Uuuuuuwwhh, senengnyaaaaaaaa~~~
Bahagia bangeeeetttttttt~~~~~
Sekotak brownies dan sebuah (?) mug
Nggak cuma brownies, ada mug juga. Brownies emang pasangannya sama teh hangat atau kopi panas. Jadi, cucok meong deeeehh~
Varian brownies yang aku dapet ini yang Original. Aku lebih suka dengan brownies yang the real brownies tanpa topping bermacam-macam dan kekinian. Rasanya jauh lebih 'asli' dan lebih yakin aja kalo ini brownies. Jadi, apapun merk brownies-nya, aku memang lebih prefer ke brownies yang original.
Biasanya kalo untuk urusan brownies, aku sudah menjatuhkan pilihan pada satu brand dan tidak mudah bagiku untuk berpindah ke lain hati. *drama*
Namun, begitu aku menemukan Brownies Cinta, aku serasa dilanda cinta kepada brownies ini. *cieeeecieeeecieeeeeeee*
Karena sepotong saja tidak cukup
Dari packaging-nya, aku udah impressed banget. Rapi, bersih, dan visualisasinya sangat merepresentasikan identitas Brownies Cinta - ada logo batik sebagai ciri khas. Dan, tentu saja, logo halal dari MUI dan nomor BPOM pun tertera di sana. Makin yakin buat mengonsumsi brownies ini deh.
Udah tersedia pisaunya juga buat mengiris brownies ini sesuai dengan selera kita.
Begitu membuka box-nya langsung tertera tulisan yang baik sekali. Amat sangat baik. Tulisan ini sebagai reminder dalam adab makan. How sweet you are, brownies!
Adab Makan
1. Membaca Basmallah
2. Mencuci kedua tangan
3. Makan menggunakan tangan kanan
4. Duduk dan makan dengan tenang 
5. Tidak berbicara saat makan 
Pertama kali menggigit potongan brownies, yang langsung ada di pikiranku adalah "This is geeewwwddddddd.....!!"
Manisnya pas sekali. Tidak ada hint pahitnya. Di bagian tengah brownies, terdapat the real chocolate yang terlihat sebagai pembatas brownies atas dengan bawah. Teksturnya lembut banget. Saking lembutnya, remah-remah brownies-nya bisa bertebaran ke mana-mana. *ya ini sih akunya aja yang makannya bar-bar*
Look at this! <3
Melihat 'sarang'nya, aku nggak sabaran pengen buruan melahap seluruh brownies ini. Bagaimana tidak? Brownies ini sama sekali nggak memberikan efek 'eneg' kalau dimakan sejumlah 'banyak'. Biasanya kalau makan brownies, aku cuma bisa tahan 3 potong sekali makan, karena efek 'eneg'nya. Tapi, entah mengapa ketika aku makan Brownies Cinta ini, enam hingga tujuh potong brownies nggak membuatku merasa 'eneg' sekali makan! Wow!
Secangkir teh hangat~
Ngemil brownies nggak lengkap kalo nggak diselingin sama teh hangat atau kopi panas. Aku sih biasanya minum teh hangat dengan level manis yang rendah. It's a perfect choice to enjoy the leisure time with this brownies and a cup of hot tea.

Hal yang aku suka dari Brownies Cinta:
- Enak, rasanya pas.
- Teksturnya lembut.
- Harganya terjangkau.

Hal yang aku kurang suka dari Brownies Cinta:
- Terlalu lembut teksturnya, jadi sering mrebel ke mana-mana.
- Outletnya belom ada di Klaten, hehehehehehehehehehehehehehehe~

Sejauh ini, Brownies Cinta sudah membuka cabang di Sragen (Jalan raya Sukowati no. 402) dan Tawangmangu (Jalan Lawu-Jetis, Kalisoro). Outlet utamanya ada di Badranasri, Karanganyar.
Outlet 1: Karanganyar
Outlet 2: Sragen
Outlet 3: Tawangmangu
Harapannya, semoga Brownies Cinta bisa berekspansi untuk membuka cabang di berbagai kota lain, salah satunya di Klaten. *teteupppp yhaaaaa pengen ada di kota sendiri* wkwkwk~
Sukses selalu, Brownies Cinta.
\(^_^)/

Selasa, 10 Oktober 2017

Omah 72 Klaten

Selamat siang, netizen!

*aku nulisnya di siang bolong nih, makanya greeting-nya 'selamat siang'*
*bodo amat, ell -____-*
*nobody cares*

Siang-siang gini adalah saat yang tepat untuk having lunch, baik sendiri ataupun rame-rame bareng temen. Di bumi Klaten alias in my beloved hometown, ada sebuah restoran yang menyediakan berbagai kudapan yang berbau Western dan Indonesia.
Lokasinya ada di Jalan Rajawali no. 72 Klaten. Namanya Omah 72.

Sebenernya Omah 72 ini dulunya bernama Teko Kopi, dan pernah aku ulas. Entah kenapa namanya tiba-tiba berganti menjadi Omah 72. Hmm, hanya Tuhan dan pemilik resto yang tahu.
Daripada kelamaan mukadimahnya, mendingan langsung aja yuuuuuukkkk ke acara intinya.
(((acara inti)))
*kayak seminar aja*

Jadi, beberapa waktu lalu, aku dan squad-ku (((ciehhhhh squad))) makan siang bareng di Omah 72. Letaknya di tengah kota gitu, jadi gampang dijangkau. Sampe sana, parkiran luas sih, dan nggak bayar. Soooo, yeaaaaaa.
Langsung masuk ke lantai satu dan pesen makanan (dan minuman tentunya).
Spaghetti Carbonara
Gimana? Ngeliatnya 'eneg'?
Makanan ini full carbo banget. Spaghetti dikasih susu full cream terus dikasih parutan keju. Ntaps!
Tapi ini enak, loh. Apalagi dimakan pas lagi laper-lapernya.
*yha kalo lagi laper, segalanya jadi enak aja gitu rasanya*
Gurihnya berasa dan sedikit manis karena pengaruh susunya. Spaghettinya kenyal dan pelengkap lainnya seperti potongan sosis juga enak. 12K dapet sepiring gini.
Selad Segar
Judulnya selad segar. Simpelnya, ini tuh selat solo, makanan Indonesia. Beuhhhh, kalo makanan Indonesia sih jelas nggak perlu diragukan lagi kelezatannya, yak! Wkwk~
Kematangan sayurnya pas, segala kentang, wortel, dan telur ayamnya pas banget matangnya. Sausnya juga pas banget rasanya, cuma agak asem aja. *apa emang lidahku yang rada-rada zonk saat itu (?)*
Sepiring selad segar gini cukup 15K saja.
Brokoli Seafood
Jadi, ini tuh kayak oseng brokoli gitu yang dikasih jamur dan cumi, serta sayur lain. By the way, aku nggak nyobain makanan ini, so aku nggak bisa kasih penilaian gimana rasanya. Cuman, dari baunya aja udah enak kok. Hehe~
Semangkok brokoli seafood ini cukup 15K saja, dear.
Beras Kencur
Entah lagi kesambet apa ini temenku pesen jamu beras kencur, mana anget pula. Tapi, kata dia endeus sih, kayak jamu mbok-mbok gendong yang biasanya keliling di komplek-komplek. Anyway, di sekitar rumah kalian masih ada nggak mbok-mbok penjual jamu tradisional gitu? Kalo masih, seneng yahhhh, karena orang jualan jamu kayak gini tuh udah hampir punah. Sangat disayangkan kalo nggak ada yang nerusin. Ini minuman tradisional yang menyehatkan, loh.
Back to the topic.
Untung di Omah 72 ini tersedia minuman seperti ini. Bisa mengobati kerinduan kita terhadap minuman sehat tradisional. Secangkir gitu cuma 8K. Gils!
Lemon Squash
Lemon adalah minuman penjaga daya tahan tubuh. *sotoy banget, ell*
Eh, tapi beneran loh. Setiap minum segala minuman yang ada lemonnya, badan jadi segeran dan fit kembali. Sungguh misterius! *lebay banget deh busettttt*
Segelas es lemon squash ini cuma 9K. Menyegarkan dan bersoda tentunya. Gelasnya unik sekali. Love!
Mix Juice
Yeaaaaahhh, jus buah tidak pernah salah!
Aku pesen mix juice (stroberi dan wortel). Seger banget. Enaaaaaa!
Mix juice ini kita bisa pilih sesuai selera, pengen nge-mix buah apa aja buat dijadiin jus. *Yang penting nyambung aja sih, like jangan nge-mix semangka sama mengkudu (contohnya)*
Segelas mix juice ini cukup dibandrol 12K saja.

Gimanaaaaaa? Tertarik buat mampir ke Omah 72?
Tempat ini cozy banget dan kekinian ala-ala resto jaman now, guys.
Bersih.
Pelayanannya ramah dan lumayan cepat.
Tapi, aku lupa di sini free wifi ato engga.
AC-nya kurang dingin (menurutku).
Makanan dan minumannya enak.
Tersedia ruang buat meeting juga, lo.

So, kapan kamu mampir ke Omah 72?
bonus :D
See you on my next post, guys!

Senin, 02 Oktober 2017

Zona Steak Klaten

Steak lagi. Yeayyyyyy!
Belum komplit keliling Klaten buat nyobain warung-warung steak yang ada di kota dengan slogan Klaten Bersinar kalo belum mampir di warung steak ini. Kali ini aku menyasarkan diri ke Jalan Mayor Kusmanto, Sekarmulyo, Sekarsuli, Klaten Utara. Ada tanda besar bertuliskan ZONA STEAK. Warung steak ini ada di sebelah selatannya Bakso Cleo. Kalo jalan ke arah selatan lagi, ntar bakalan nemuin Papringan RestoSoto Seger Mbok Giyem, dan Bakso Bu Yoso.
Ternyata warung steak ini punya banyak cabang di Solo, Sukoharjo, Sragen, dan Karanganyar. Daripada jauh-jauh ke sana, lebih baik sambangi yang deket aja, yekaaannnnn? Wkwkwkk~
Es Jeruk
Sebagai permulaan, aku buka dulu dengan segelas es jeruk yang menyegarkan kerongkongan. *srupuuuuutttt*
Es jeruknya yah standar jeruk nipis peras lah ya, seger pokoknya. Dan, manis. Cocok sebagai penetralisir daging-dagingan steak yang bakalan dikonsumsi. *ya padahal masih tebelan tepung crispy-nya sih*
Segelas gini cuma 3K lohhhhh.
Oke!
Without any further do, langsung aja kita ulas bagian utamanya: steak!
Sirloin Steak
Sirloin adalah daging sapi bagian luar yang terletak di bawah iga sapi dan bagian luar tenderloin. Di sini tentu irisannya tipis banget dan lebih tebel tepung crispy-nya, tapi nggak menghilangkan rasa khas daging sapinya. Disajikan dalam kondisi benar-benar panas dan matang. Sausnya langsung disiramkan, jadi kita nggak menyiramkan saus secara mandiri sesuai selera. Pelengkapnya ada buncis, kentang, dan wortel. Daging sapinya bener-bener dimasak dengan tingkat kematangan well done, jadi agak alot dan nggak juicy. Lagian ketutup dengan tepung crispy. Dengan 12K udah bisa menikmati seporsi sirloin steak yang mengenyangkan ini.
Chicken Steak
Es Teh
Kentang Goreng
Chicken steak, es teh, dan kentang goreng ini jadi satu paket, namanya Paket Zona. Langsung dapet satu paket gitu dengan harga 14K. Udah komplit tuh dan kenyang. Chicken steaknya sih standar juga, daging ayamnya matang sampe ke dalem, dan tepung crispy-nya tebel. Gurihnya masih terasa. Sausnya pun sama seperti sirloin steak, udah disiram langsung tanpa kita harus menyiramnya secara mandiri. Disajikan juga pas panas-panasnya, jadi enak aja gitu.
Untuk es teh, sama kayak es jeruk yaaaa, rasanya standar minuman ini pada umumnya. Dan, tentunya menyegarkan. Ini kan minuman sejuta umat. Siapa sih yang nggak hafal sama rasa es teh ataupun es jeruk? Hellooooowww~
Kentang gorengnya ini sebagai pengganti nasi yang include dalam Paket Zona ini, jadi kita bisa pilih, mau kentang goreng atau nasi. Begitu.
Pelayanannya termasuk rata-rata lah, nggak yang lama banget atau cepet banget. Tempatnya nggak begitu cozy. Ada bagian lesehan dan meja-kursi gitu. Minusnya lagi, tidak ada wifi, teman-teman. Sudahlah. Bagi yang berharap pengen nongkrong cantik sambil nye-teak dan memanfaatkan koneksi internet yang yahud, tempat ini bukan pilihan tepat. Kecuali kalau one day Zona Steak bakal pasang wifi sih. Heheheheh~
Lahan parkirnya kurang luas, pas banget di tepi jalan. Tapi, tenang. Ada tukang parkirnya.

Baca juga: Warung Steak Jogja

Yak!
Segitu dulu ulasan dariku mengenai warung steak yang ada di Klaten. Berikutnya kita sambung yaaaa di ulasan-ulasan mengenai tempat makan yahud lainnya di Klaten.
See you on my next post, guys!