Kamis, 27 Februari 2014

G U R U ~

Sebagian orang berpikir menjadi guru itu mudah, tak terkecuali saya sebelum memasuki dunia perkuliahan. Setahu saya, guru itu kerjaannya hanya seputar pelajaran: mengajar, memberi tugas/PR/ulangan, membahas materi pelajaran. Sudah. Ternyata saya salah besar. Setelah memasuki dunia perkuliahan yang notabene berbau PENDIDIKAN, mata saya benar-benar baru dibukakan. Menjadi guru itu sulit luar biasa, mulai dari hal administratif sampai operasional. Harus paham dan menguasai materi pelajaran sedalam-dalamnya; harus paham mengenai psikologi anak didik; harus mampu mengendalikan kelas; harus pandai-pandai menguasai emosi diri-sendiri; harus cakap dalam penyusunan silabus, RPP, program tahunan, program semester, KKM, bahan ajar, media pembelajaran, instrumen penilaian yang memuat aspek kognitif-afektif-psikomotorik, dan lain-lain banyak banget gilaaaakk!! >_<
Ternyata tanggung jawab seorang guru seperti itu, yah. Memang berat, susah. Terlepas dari itu semua, ada dua hal yang masih menggelitik di pikiran saya. Satu, tanggung jawab MORAL. Moral untuk diri pribadi guru sendiri dan moral anak didik. Dua, panggilan JIWA sebagai seorang guru. Tentunya panggilan jiwa ini bukan hanya kesiapan mengajarkan materi pembelajaran, melainkan kesiapan mendidik para anak didik. Akan tetapi, kalau sudah berbicara mengenai moral dan karakter anak didik yang beraneka ragam, tentu ini jadi hal yang kompleks, rumit, dan abstrak.
Oke, kembali kepada dua hal yang menggelitik tadi. Saya bingung dan nggak habis pikir dengan hal tersebut. Mau nggak dipikir, tapi kok kesannya masa bodoh. Mau dipikir, tapi kok pusing sendiri. Intinya, saya merasa itu tetap menjadi sesuatu yang menggelitik dan tidak akan pernah habis bila menjadi bahan pembahasan. Tidak pernah habis. Mungkin kelak ada masanya hal yang menggelitik tadi dapat terselesaikan dan mendapat jawaban jelas-tidak nggantung-tegas-reliabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar