Selasa, 29 September 2015

Berdamai dengan Masa Lalu

Kulemparkan senyumku pada seraut bayang-bayang yang ada di dimensi lain
Sudah jauh ada di belakangku
Namun, terkadang bayang-bayang itu menepuk pundakku
Andai aku bisa akan kuenyahkan jauh dari pandanganku
Tapi aku bisa apa?
Tak ada cara lain kecuali memeluknya
Bayang-bayang itu adalah bagian dari masa laluku
Yang sudah jauh kutinggalkan

Tangisan dan jeritanku telah hampir habis
Kering, bersisa sedikit saja
Lebih banyak sesalnya
Tapi aku bisa apa?
Membuatnya raib sempurna pun aku tak mampu
Seakan ia kekal

Aku hanya punya dua pilihan
Satu, aku bersedih - kenyataan hidupku tetap begini
Dua, aku berbahagia - kenyataan hidupku pun tetap begini
Tentu yang paling menyenangkan pilihan nomor dua

Andaikata pilihan kedua itu dapat dilakukan semudah mengedipkan mata
Andaikata tak seberat beban di hatiku yang berkali-kali hancur
Andaikata aku bisa mengikhlaskannya dengan ringan hati
Andai dan andai
Penanda tiadanya positif pikiran dan niat

Sudahlah, lepaskan semuanya!
Berdamailah dengan masa lalu
Hanya itu satu-satunya jalan agar kebahagiaan itu bisa selalu berada dalam rengkuhan jiwa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar