Minggu, 24 September 2017

Lalu, Hakimilah Aku!

Tiadalah guna menjelaskan kepada orang-orang
Peduli apa?
Sekadar tahu kemudian berlalu
Tipikal anti-empati tapi gemar menikmati isu

Aku bukan terjebak di dalam drama
Inilah nyata yang aku rasa
Aku alami betul-betul apa adanya
Hanya saja mereka anggap aku gila

Bagaimana mungkin orang lain paham?
Sementara mereka tidak berada di posisiku
Kemudian siapa yang kejam?
Semena-mena menjustifikasiku

Oh, lalu aku sadar bahwa aku hanyalah seorang pemimpi
Yang selalu berharap segalanya riil dan terjadi
Namun, sekejap kemudian aku menyadari
Banyak hal absurd yang cuma berakhir dalam imaji

Tangis ini ada
Air mata mengalir melalui pipi dan menetesi dada
Rongga hidung pun basah
Menyisakan kepedihan yang sudah terlalu lelah dan payah

Terlambat sudah terlambat
Sesal memberikan kecupan selamat
Kepada otak dan hati yang menanggung berat
Penat

Hey, terjebak atas keputusan (bodoh) sendiri adalah kepahitan yang harus ditelan
Seiring dengan waktu berjalan
Dan harus dilalui sampai titik darah penghabisan
Sanggupkah aku bertahan?




13/09/2017
20.37
Kamar Mungil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar