Rabu, 10 Desember 2014

Berawal dari Quote Soekarno

Aku masih merangkai mimpiku.
Aku masih menggantungkan asaku jauh di atas sana.
Banyak yang berpesan agar aku tidak terlalu tinggi berekspektasi.
Kenapa?
Biar aku tidak terlalu sakit kalau aku jatuh?
Hmmm...
Justru yang selalu kuingat adalah kata-kata indah dari sang proklamator, Soekarno.
Aku memang mengiyakan quote itu.
Berangkat dari mimpilah semua hal bisa terwujud.
Walaupun tidak sedikit yang juga gagal terealisasi.
Namun, paling tidak upaya untuk menuju ke sana itulah yang bernilai.
Aku merefleksikan keberhasilan sederhana yang telah kuraih.
Ambil saja beberapa sampel contoh keberhasilan sederhana menurut versiku.
Skripsi tuntas dengan nilai sangat memuaskan, menjadi juara pidato bahasa Inggris, mendapat beasiswa prestasi, memperoleh skor TOEFL ITP di atas 500.
Ya, sesederhana itu.
Aku mengawali semua itu dari mimpi.
Kalau aku tidak bermimpi, berharap, kemudian mengupayakannya, mana mungkin itu semua terjadi?
Tuhan punya andil dalam segala hal yang terjadi dalam hidupku.
Semua kuserahkan kepada-Nya.
Lalu, apa aku keliru bila aku bermimpi yang sedikit lebih besar?
Meski dengan pencapaian sederhana dan tidak muluk-muluk alias realistis, apa itu salah?
Oh, bahkan kalau aku nekad, aku niat banget untuk bermimpi keliling bumi Tuhan ini, mengunjungi sudut-sudut kota di berbagai belahan negara, melihat aktivitas banyak orang di penjuru dunia, memanjakan mata dengan panorama buah karya Tuhan yang luar biasa.
Sudahlah, biarkan saja aku terbang bersama mimpi-mimpiku ini.
Sekalipun tidak masuk akal, biarkan saja.
Toh ini imajinasiku sendiri.
Asalkan aku tidak merugikan banyak pihak, tak apa-apa, 'kan?
Dalam pikiranku, tidak ada yang tidak mungkin.
Tuhanlah yang membatasi dan memberi ukuran yang sesuai untuk diriku.
Pada akhirnya, Tuhan memberikan semua hal yang terbaik untuk aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar