Sabtu, 31 Januari 2015

Antara Gamang dan Ragu

Aku memalingkan wajahku dari keraguan kepada kegamangan
Sama-sama menyebalkan
Hei, mengapa tak kurobek saja sekat itu?
Bukankah keraguan harus ditinggalkan?
Bukankah kegamangan harus dihilangkan?
Kalau aku hanya berlari-lari bodoh seperti ini, bagaimana aku terbang?

Banyak pertanyaan yang mesti dijawab
Limpahan kenyataan sudah tersaji di depan penglihatan
Jangan cuma menunggu waktu
Waktu pun bahkan lelah untuk memantaskan dirinya
Memantaskan diri untuk bersegera memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kejam yang tengah berseliweran di kepala

Oh, tunggu apa lagi?
Lagipula aku lelah bermain drama
Memainkan peran sebagai bukan diriku itu menyakitkan
Melelahkan dan mengesalkan
Menghabiskan energi yang setiap hari harus diperbaharui
Menghitung-hitung waktu yang telah terbuang entah ke mana

Aku tak ingin mempermainkan waktu
Karena aku juga tak ingin dipermainkan olehnya
Betapa sedih dan susahnya melakoni peran yang salah
Harus sesegera mungkin membuat perubahan
Agar waktu tak berkhianat kepadaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar