Jumat, 09 Maret 2012

kehidupan setelah kehidupan


Saat di mana aku harus bertemu dengan Tuhan
Ku persembahkan aku untuk-Nya
Tapi
Semua tak lain dosa
Betapa nista dan hina aku
Ketika dinding maut itu semakin dekat dengan aku
Aku tak berdaya menahan detik laju kematian
Hitam kelam
Adakah jalan lain yang lebih baik untukku
‘tuk bersihkan semua noda hati
atas kesalahan yang ku lakukan
Adakah cahaya di sana yang menerangiku
dengan tetes tangis darahku
Adakah jalanku ini
tak dapat tembus dinding maut
Masihkah darah yang tercecer
menjadi bukti penyesalanku
Maut sergap aku dalam keletihanku
Ibarat berlindung di atas angin
Angin hempaskan aku mati sia-sia
Masihkah jalan suci itu ada
Untuk aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar