Jumat, 07 Maret 2014

Bagaimana Bila Kau Bertukar Tempat Denganku?

Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Merasakan pedih yang menghujam hati dalam kurun waktu tertentu secara berulang, berulang, dan berulang.


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Merasakan kecemburuan yang sama lagi, lagi, lagi, lagi, lagi, dan lagi, hingga ku tak merasakan arti dari cemburu itu sendiri. Hingga aku lupa hakikat cemburu. Hingga aku tak merasakan getaran cemburu itu lagi. Hingga aku membunuh perasaanku agar cemburu itu benar-benar mati, hilang, raib dimakan masa.


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Mengetahui kenyataan yang begitu memilukan seakan tak ada gunanya aku hidup di dunia ini. Mengetahui bahwa aku bukan satu-satunya wanita tempat disematkannya kata “sayang”. Mengetahui bahwa janji suci pernikahan tidak diutarakan kepadaku, melainkan kepada makhluk lainnya.


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Mengetahui kebohongan berulang. Mengetahui kebohongan yang sama untuk wanita yang berbeda. Mengetahui kebohongan yang dapat kuduga sebelumnya. Mengetahui kebohongan yang sungguh sudah tak layak aku dengar.


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Hati tercubit untuk ke-sekian kali, tertoreh luka permanen, butuh waktu yang tidak singkat untuk kembali sembuh. Hati teriris lebih dan lebih menyakitkan daripada hujaman sembilu setajam maupun setumpul apa pun itu. Hati yang berteriak terlalu sering, tetapi tak pernah terungkap ke permukaan. Hati yang telah mati, tak merasakan apa pun.


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                SAKIT, TUHAN....... SAKIT.....!!!!!


Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?
                Air mataku dibuang begitu saja, kasih sayangku diremehkan, pengorbananku disia-siakan, perhatianku dianggap angin lalu, kepercayaan yang kuberikan dinomorduakan, dan kesetiaanku dipermainkan.



Bagaimana bila kau bertukar tempat denganku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar