Mungkin kalian mereka lelah mendengar bisikku yang
tak pernah usai
Bisikan
yang tak pernah kalian mereka harapkan
Bisikan
yang membuat kalian mereka jengah
Bisikan
yang tak seharusnya kalian mereka terima
Mungkin kalian mereka lelah mendengar tangisku yang
sama
Tangisan
sendu pada hal yang tak berbeda
Tangisan
lirih pada sesuatu yang terlalu pedih
Tangisan
kejemuan pada atmosfer yang membelenggu jiwa
Mungkin kalian mereka lelah mendengar teriakanku yang
gila
Teriakan
yang berbeda antara hari ini dan kemarin
Teriakan
yang terkesan bodoh untuk diungkapkan
Teriakan
yang semu pada detik-detik senyuman terakhir
Mungkin kalian mereka lelah mendengar lisanku yang
bercerita
Hari
ini sedih
Kemarin
terluka
Besok
bahagia
Mungkin kalian mereka lelah melihat kenyataan yang
ada di pelupuk mata kalian mereka
Aku –
di satu sisi terhunus sembilu yang ceceran darahnya nampak di sepanjang
perjalanan hidupku, di setiap deretan hembus napasku, di semua derap langkah
kakiku
Aku –
di sisi lain berbahagia jelas dengan senyuman simetris yang menghiasi
ujung-ujung bibir mungilku, tertawa lepas gembira sungguh tanpa rekayasa
Aku
Aku
Aku
Tenanglah, kawan
Waktuku tak lama
Aku akan segera meninggalkan atmosfer kalian mereka
Aku tahu bahwa kalian mereka sudah terlalu lelah,
amat sangat lelah, denganku – dengan diriku
Tenanglah, tak lama lagi aku akan pergi
Karena kutahu
Mungkin kalian mereka lelah
Jogja, 14 Maret 2014
09.50 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar