Senin, 17 Maret 2014

Mungkin (Lelah)



Mungkin kalian mereka lelah mendengar bisikku yang tak pernah usai
                Bisikan yang tak pernah kalian mereka harapkan
                Bisikan yang membuat kalian mereka jengah
                Bisikan yang tak seharusnya kalian mereka terima
Mungkin kalian mereka lelah mendengar tangisku yang sama
                Tangisan sendu pada hal yang tak berbeda
                Tangisan lirih pada sesuatu yang terlalu pedih
                Tangisan kejemuan pada atmosfer yang membelenggu jiwa
Mungkin kalian mereka lelah mendengar teriakanku yang gila
                Teriakan yang berbeda antara hari ini dan kemarin
                Teriakan yang terkesan bodoh untuk diungkapkan
                Teriakan yang semu pada detik-detik senyuman terakhir
Mungkin kalian mereka lelah mendengar lisanku yang bercerita
                Hari ini sedih
                Kemarin terluka
                Besok bahagia
Mungkin kalian mereka lelah melihat kenyataan yang ada di pelupuk mata kalian mereka
                Aku – di satu sisi terhunus sembilu yang ceceran darahnya nampak di sepanjang perjalanan hidupku, di setiap deretan hembus napasku, di semua derap langkah kakiku
                Aku – di sisi lain berbahagia jelas dengan senyuman simetris yang menghiasi ujung-ujung bibir mungilku, tertawa lepas gembira sungguh tanpa rekayasa
                Aku
                Aku
                Aku


Tenanglah, kawan
Waktuku tak lama
Aku akan segera meninggalkan atmosfer kalian mereka
Aku tahu bahwa kalian mereka sudah terlalu lelah, amat sangat lelah, denganku – dengan diriku
Tenanglah, tak lama lagi aku akan pergi
Karena kutahu
Mungkin kalian mereka lelah



Jogja, 14 Maret 2014
09.50 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar